Jumat, 08 Oktober 2010

Menginap di Rumah Nenek Nove

Ada dua gadis cilik yang tinggal di kota yang ramai. Gadis pertama bernama Diana Pricilia Febriana. Ia biasa dipanggil Briana. Briana mempunyai adik bernama Liana Elisabeth Juliana. Ia akrab dipanggil Liana. Briana berumur delapan tahun. Sedangkan Liana berumur tujuh tahun.
Briana dan Liana mempunyai kakek dan nenek. Kakek mereka bernama Antony Mario Decello. Biasa dipanggil Kakek Rio. Neneknya bernama Maria Dewi Novella. Sangat sering dipanggil Nenek Nove.
Hari ini hari libur Briana dan Liana.Karena guru guru mereka mengadakan ret ret selama dua minggu.Briana sangat jenuh dirumahnya. Tiba tiba Briana berkata pada mamanya.
Briana:”Mama, aku ingin menginap dirumah Nenek Nove dan Kakek Rio.”
Mama:”Sepertinya belum saatnya Briana.”
Briana:”Tapi, Briana jenuh berada dirumah. Setiap kali mama dan papa pergi berangkat kerja, Brian dan Liana hanya dapat bermain dan menonoton televisi dengan Bibi Minah dan Adik Liana. Bagaimana Liana dan Briana tidak jenuh dirumah?”
Mama:”Iya mama tahu Briana.”
Briana:”Tapi kenapa mama tidak memperbolehkan Liana dan Briana menginap dirumah Nenek Nove dan Kakek Rio ma? Kan Liburan tinggal satu minggu lagi ma. Briana tidak mau mengisi liburan Briana dengan menonton dan bermain dirumah. Pasti kalau sudah masuk sekolah disuruh sama Bu Della untuk menulis perjalanan liburan! Bagaimana nanti Briana mau menjawab tugas bu guru?”
Mama:”Tenang saja Briana. Ya sudah mama berangkat kerja dulu ya. Selamat menikmati liburan mu!”
Briana dan Liana:”Daaa mama!”
Dengan hati kesal Briana bermain saja dengan Liana.
Dua hari berlalu….. Sekarang tanggal dua puluh lima Februari. Briana berulang tahun. Untung saja saat itu masih libur ret ret bu guru. Briana sangat senang karena masih libur. Pagi pagi mama papa dan adik Liana membangunkannya jam 06.05 pagi. Briana pun mengomel:
Briana: kenapa sih pagi pagi gini udah bangunin Briana. Kan Briana masih ngantuk mama papa.!”
Mama dan papa langsung berteriak;
Mama dan papa: Selamat ulang tahun Briana! Semoga kamu menjadi pintar, sehat selalu, dan sayang kepada papa dan mama juga adik Liana.”
Briana:”Wow, aku juga lupa kalau hari ini hari ulang tahunku yang ke sembilan tahun! Tak terasa aku sudah berumur Sembilan tahun!”
Mama:”Sebagai hadiahnya, mama dan papa membelikan mu boneka beruang berwarna merah muda dan kau boleh meginap di rumah nenek Nove dan kakek Rio selama satu minggu dan ditemani adik Liana.”
Briana:”Yes, makasih ya mama dan papa.”
Mama:”Sekarang kamu siapin bajunya ya. Liana, kamu juga siapin bajunya. Kita berangkat pagi ini juga.”
Dengan riang, Briana berlari menuju kamar ganti dan menyiapkan bajunya serta segera mandi pagi dengan air dingin. Meskipun kedinginan ia tetap saja bersemangat. Setelah mandi pagi, ia langsung melahap makanannya dengan cepat. Ia langsung meminum susu dan berganti baju menjadi baju pergi. Hari itu ia sangat senang.
Langsung papa menyalakan mobil. Briana duduk dipaling depan bersama ayahnya. Mereka berangkat menuju Ciputat dan satu jam kemudian, sepupu mereka yaitu Debora dan Devina menyambutnya dengan riang.
Nenek Nove dan Kakek Rio kaget karena cucu mereka datang. Om Alvin dan Tante Diva segera menuju keluar. Om Alvin dan Tante Diva adalah ayah dan ibu Debora dan Devina. Debora dan Devina sangat senang. Karena sepupu mereka datang berkunjung ke rumahnya. Dan juga disana ada banyak anak kucing dan juga ibunya. Kucing kucing itu sangat bagus dan halus bulunya. Biasanya mereka ajak bermain atau berjalan jalan.
Briana dan Liana langsung menurunkan barang barang mereka. Devina, Debora, Om Alvin, Tante Diva, Kakek Rio dan Nenek Nove Kaget melihat betapa banyaknya bawaan mereka, tapi Briana menjelaskan:
Briana:”Kakek nenek, ini bukan barang kita yang banyak. Memang mama dan papa memperbolehkan aku dan Liana menginap disini karena sekarang hari ulang tahunku, tapi tas ini isinya cuma sedikit aku dan Liana tak memepunyai tas yang kecil dan bentuknya sederhana. Maka itulah aku dan Liana mememakai tas kantor mama dan papa yang sudah tak terpakai lagi.”
Jelas Briana panjang lebar. Tapi meskipun kakek, nenek, om, tante sudah tua tetap mengerti apa yang dibicarakan Briana panjang lebar. Sebetulnya, meskipun sudah tua, kakek, nenek, om,tante masih ingat kalau ini ulang tahunnya Briana. Maka dengan hati riang mereka semua berteriak
Om Alvin:”Selamat ulang tahun Briana!”
Tante Diva:”Selamat ulang tahun Briana. Panjang umur dan sehat selalu ya.”
Kakek nenek:”Selamat ulang tahun cucuku tersayang. Makin sayang pada mama dan papa ya nak!”
Debora:”Selamat ulang tahun ya Briana.”
Devina:”Selamat ulang tahun kak Briana. Semoga panjang umur dan sehat selalu!”
Briana:”Makasih ya semuanya atas ucapan selamat ulang tahun untukku.”
Lalu sebelum mama dan papa pulang, mereka merayakan pesta ulang tahun yang sederhana di rumah kakek dan nenek. Mereka semua bernyanyi selamat ulang tahun, makan pisang goreng buatan nenek, minum teh dan bermain serta berbincang-bincang bersama diruang tamu. Setelah selesai merayakan ulang tahun Briana nenek dan Tente Diva membereskan meja dan mencuci piring serta gelas. Lima menit kemudian mama dan papa pamit pulang kerumah.
Papa dan mama:”Kakek nenek kami pulang ya. Kami menitipkan kedua anak kami dirumah kakek dan nenek sementara ya. Hari Minggu kami akan menjemput Briana dan Liana. Sampai ketemu hari Minggu ya semuanya.”
Kakek:”Ya. Selamat bersenang senang dirumah kalian. Jangan lupa hari Minggu jemput Briana dan Liana!”
Mama:”Iya kek!”
Selama di rumah nenek dan kakek, Briana, Liana, Debora dan Devina selalu pergi ke tempat rekreasi didekat rumah kakek dan nenek. Setiap kali mereka berkunjung ke tempat rekreasi, mereka selalu berfoto disana.
Mama dan papa juga pergi ke tempat rekreasi. Mereka sangat senang.
Hari-hari pun berlalu. Briana dan Liana berkemas-kemas ingin pulang. Om Alvin menelpon papa. Om Alvin memberitahu kalau Briana ingin dijemput pukul 05.00 sore. Maka papa memberitahukan kepada mama kalau kita harus bersiap-siap pukul 04.30.
Mama dan papa berangkat pukul 04.35. Karena mama pergi belanja sambil mengisi waktu luang mereka.
Papa menyetir hingga sampai dirumah nenek Nove dan kakek Rio. Sesampainya disana, mereka disambut dengan hangat oleh om, tante, dan nenek. Papa menanyakan dimana keberadaan Liana dan Briana. Om Alvin menjawab:
Om Alvin:”Briana sedang bermain bersama teman Debora yaitu Gaby. Sedangkan Liana sedang bermain bersama teman Devina yaitu Giselle.”
Papa:”Oh ya sudah. Aku menunggu disini saja sampai mereka selesai bermain. Oh ya, tadi kami terlambat karena saya sedang berbelanja untuk mengisi waktu luang saya.”
“Oh, tidak apa-apa. Mereka juga masih bersenang senang disini” jawab Om Alvin menjelaskan. Tiba-tiba Briana menoleh kebelakang untuk melihat sedang main apa Liana, Giselle dan Devina. Saat menoleh ke belakang Briana melihat ada papa sedang menunggu mereka selesai bermain.
Briana langsung berteriak “Hei Liana, papa dan mama sudah sampai disini. Ayo kita pulang. Kau pasti merindukan rumah kita kan?!”. “Iya kak.” Jawab Liana dengan teriakannya yang lantang.
Mereka berdua langsung berlari menuju papa. “Papa, ayo kita pulang aku sudah rindu rumah. Ayo! Mana mama?”
“Mama berada di dalam sedang mengobrol bersama Tante Diva. Ayo kita masuk ke dalam lalu langsung berpamitan dengan Kakek Rio, Om Alvin, Tante Diva, Debora, Devina, dan Nenek Nove. Oke?” jawab papa. “Oke” jawab mereka berdua secara bersamaan.
Mereka masuk ke dalam rumah. Setelah berpamitan mereka masuk mobil mereka dan akan kembali ke Bintaro. Debora dan Devina mengantar mereka hingga sampai di pintu gerbang. Lalu papa menyetir mobil. Selama diperjalanan, Briana dan Liana tertidur lelap.
Sesampainya dirumah mama dan papa membangunkan mereka. “Briana, Liana. Ayo bangun. Kita sudah sampai dirumah. Ayo. Mama akan membuatkan kalian air hangat untuk kalian bersih-bersih, lalu ganti baju kalian, makan lalu kalian boleh bobo, jika mau main boleh, asalkan selesai bersih-bersih dan makan dulu ya.” “Iya ma..” jawab mereka berdua. Hari itu adalah hari ulang tahun Briana yang paling hebat.
Keesokan harinya, Briana dan Liana masuk sekolah. Bu Della menyuruh murid-muridnya untuk membuat cerita tentang libura mereka, dan Briana mengerjakan tugas itu dengan baik…

TAMAT
Terima kasih telah membaca cerpen ini!
By: Theofani Filia Latuputty

2 komentar: