Kamis, 03 Februari 2011

Anggota Baru di Rumah, Sandy......

Keinginanku akhirnya terkabul juga. Aku sangat ingin mempunyai anjing. Dan aku dibelikan seekor anak anjing berumur 3 bulan. Jenisnya tekel. Anjing itu betina. Kami memberi nama dia Sandy.

Sandy sangat lincah. Jika melihat salah satu dari kami, misalnya aku, Sandy langsung berlari mendekatiku. Sandy sangat senang bermain dengan Papa. Jika Papa sudah menepuk-nepukkan tangannya di atas kedua pahanya dengan cepat atau memanggil nama Sandy, perhatian Sandy langsung tertuju pada Papa.

Sandy sangat suka menggigit-gigit bola. Bola-bola plastik yang sebelumya berbentuk bulat sekarang sudah tidak berbentuk bulat lagi. Bola-bola plastik tersebut sekarang sudah bolong-bolong karena digigit-gigit oleh Sandy. Kadang-kadang jika ada tissue yang tergeletak di lantai bisa saja digigit-gigit oleh Sandy. Dan jika aku ke belakang aku melihat Sandy dengan tissue yang berserakan di lantai karena ia gigit. Agar tidak Sandy gigit-gigit lagi, tissue-tissue yang berserakan di lantai aku ambil dan kumasukkan ke dalam tong sampah.

Sandy juga suka menggigit-gigit kok yang ada di lantai. Sekarang kok tersebut sudah agak rusak dan pastinya sudah tidak bisa digunakan untuk bermain bulu tangkis lagi.

Hari Sabtu, kulihat ia mencabut tanaman kecil mama hingga akar-akarnya dan ia mulai mengigiti tanaman tersebut. Segera kuambil tanaman itu dan kutaruh diatas lemari di belakang. Lalu ku memberitahu Papa tentang hal tersebut dan Papa bilang taruh saja tanaman itu di potnya kembali dan taruh pot itu diatas. Aku pun segera melakukannya.

Sandy juga suka menggigit-gigit pakaian.Kalau ia berhasil masuk ke dalam rumah dan melihat kaus kaki aku atau Yosua tergeletak di lantai, ia akan mengambilya dan menggigitinya. Dan kalau ada kaus kaki yang ada di dalam tempat tumpukan baju kotor, Sandy pun akan mengambilnya dan menggigitnya jika ia berniat. Waktu itu salah satu kaus kaki ku hampir hilang karena Sandy. Ia mengambil kaus kakiku dan membawanya lari-lari. Untung saja mba-ku masih bisa menemukan di mana kaus kakiku tersebut berada.

Jika aku pulang sekolah, aku menaruh tasku di kamarku dan membuka sepatuku dan aku akan langsung ke belakang untuk mengecek Sandy. Sandy senang jika aku datang. Karena, selama aku tak ada di rumah tidak ada yang mengajak bermain Sandy. Mba-ku sibuk memasak dan mengurus yang lainnya.

Kalau Sandy lapar, perutnya yang tadinya berisi dan kelihatan gendut langsung jadi kempes karena ia tidak makan.Sandy makan dua kali sehari. Yaitu saat siang hari dan sore hari. Sandy biasa makan di belakang. Dan makanan tersebut harus habis. Setelah makan, Sandy buang air. Dulu, Sandy makan di dalam sebuah kandang kecil, serta dia juga harus buang air di situ. Kalau ia belum buang air dia tidak diperbolehkan keluar kandang tersebut.

Setelah itu Sandy buang air tidak dengan cara seperti itu. Jika Sandy sudah selesai makan segera dipasngkan tali kekang khusus anjing kecil di lehernya dan segera dibawa ke rumput yang ada didepan. Aku hanya membawanya keluar saat sore saja sambil bermain di depan bersama Yosua dan menunggu Sandy selesai buang air. Karena aku tidak bisa membawanya keluar pagi-pagi setelah ia makan, karena jam 6 kurang aku harus pergi ke sekolah.

Tetapi, cara itu sudah diganti. Sandy sekarang buang air di belakang, dan makan di belakang sambil melatih dia buang air selalu di tempat yang sama. Dan, sepertinya Sandy mulai bisa buang air di tempat yang sama. Dan Sandy tidak lagi buang air di lantai.

Sandy juga mempunyai kandang tidur dengan beberapa kain dan handuk yang sudah tidak dipakai lagi. Kain dan handuk tersebut berguna agar Sandy tidak kedinginan saat todur di malam hari. Tetapi, aku tidak tahu, Sandy lebih suka tidur saat malam hari di tumpukan bak baju kotor. Mungkin disitu lebih hangat. Padahal, sekarang kandangnya yang berwarna pink tersebut sudah diberi tempat tidur khusus anjing.

Terkadang, aku suka pergi ke belakang untuk melihat Sandy. Dan jika sudah malam hari, banyak sekali nyamuk yang berada di atas badannya karena bulunya yang berwarna hitam tersebut.

Jumat, 08 Oktober 2010

Menginap di Rumah Nenek Nove

Ada dua gadis cilik yang tinggal di kota yang ramai. Gadis pertama bernama Diana Pricilia Febriana. Ia biasa dipanggil Briana. Briana mempunyai adik bernama Liana Elisabeth Juliana. Ia akrab dipanggil Liana. Briana berumur delapan tahun. Sedangkan Liana berumur tujuh tahun.
Briana dan Liana mempunyai kakek dan nenek. Kakek mereka bernama Antony Mario Decello. Biasa dipanggil Kakek Rio. Neneknya bernama Maria Dewi Novella. Sangat sering dipanggil Nenek Nove.
Hari ini hari libur Briana dan Liana.Karena guru guru mereka mengadakan ret ret selama dua minggu.Briana sangat jenuh dirumahnya. Tiba tiba Briana berkata pada mamanya.
Briana:”Mama, aku ingin menginap dirumah Nenek Nove dan Kakek Rio.”
Mama:”Sepertinya belum saatnya Briana.”
Briana:”Tapi, Briana jenuh berada dirumah. Setiap kali mama dan papa pergi berangkat kerja, Brian dan Liana hanya dapat bermain dan menonoton televisi dengan Bibi Minah dan Adik Liana. Bagaimana Liana dan Briana tidak jenuh dirumah?”
Mama:”Iya mama tahu Briana.”
Briana:”Tapi kenapa mama tidak memperbolehkan Liana dan Briana menginap dirumah Nenek Nove dan Kakek Rio ma? Kan Liburan tinggal satu minggu lagi ma. Briana tidak mau mengisi liburan Briana dengan menonton dan bermain dirumah. Pasti kalau sudah masuk sekolah disuruh sama Bu Della untuk menulis perjalanan liburan! Bagaimana nanti Briana mau menjawab tugas bu guru?”
Mama:”Tenang saja Briana. Ya sudah mama berangkat kerja dulu ya. Selamat menikmati liburan mu!”
Briana dan Liana:”Daaa mama!”
Dengan hati kesal Briana bermain saja dengan Liana.
Dua hari berlalu….. Sekarang tanggal dua puluh lima Februari. Briana berulang tahun. Untung saja saat itu masih libur ret ret bu guru. Briana sangat senang karena masih libur. Pagi pagi mama papa dan adik Liana membangunkannya jam 06.05 pagi. Briana pun mengomel:
Briana: kenapa sih pagi pagi gini udah bangunin Briana. Kan Briana masih ngantuk mama papa.!”
Mama dan papa langsung berteriak;
Mama dan papa: Selamat ulang tahun Briana! Semoga kamu menjadi pintar, sehat selalu, dan sayang kepada papa dan mama juga adik Liana.”
Briana:”Wow, aku juga lupa kalau hari ini hari ulang tahunku yang ke sembilan tahun! Tak terasa aku sudah berumur Sembilan tahun!”
Mama:”Sebagai hadiahnya, mama dan papa membelikan mu boneka beruang berwarna merah muda dan kau boleh meginap di rumah nenek Nove dan kakek Rio selama satu minggu dan ditemani adik Liana.”
Briana:”Yes, makasih ya mama dan papa.”
Mama:”Sekarang kamu siapin bajunya ya. Liana, kamu juga siapin bajunya. Kita berangkat pagi ini juga.”
Dengan riang, Briana berlari menuju kamar ganti dan menyiapkan bajunya serta segera mandi pagi dengan air dingin. Meskipun kedinginan ia tetap saja bersemangat. Setelah mandi pagi, ia langsung melahap makanannya dengan cepat. Ia langsung meminum susu dan berganti baju menjadi baju pergi. Hari itu ia sangat senang.
Langsung papa menyalakan mobil. Briana duduk dipaling depan bersama ayahnya. Mereka berangkat menuju Ciputat dan satu jam kemudian, sepupu mereka yaitu Debora dan Devina menyambutnya dengan riang.
Nenek Nove dan Kakek Rio kaget karena cucu mereka datang. Om Alvin dan Tante Diva segera menuju keluar. Om Alvin dan Tante Diva adalah ayah dan ibu Debora dan Devina. Debora dan Devina sangat senang. Karena sepupu mereka datang berkunjung ke rumahnya. Dan juga disana ada banyak anak kucing dan juga ibunya. Kucing kucing itu sangat bagus dan halus bulunya. Biasanya mereka ajak bermain atau berjalan jalan.
Briana dan Liana langsung menurunkan barang barang mereka. Devina, Debora, Om Alvin, Tante Diva, Kakek Rio dan Nenek Nove Kaget melihat betapa banyaknya bawaan mereka, tapi Briana menjelaskan:
Briana:”Kakek nenek, ini bukan barang kita yang banyak. Memang mama dan papa memperbolehkan aku dan Liana menginap disini karena sekarang hari ulang tahunku, tapi tas ini isinya cuma sedikit aku dan Liana tak memepunyai tas yang kecil dan bentuknya sederhana. Maka itulah aku dan Liana mememakai tas kantor mama dan papa yang sudah tak terpakai lagi.”
Jelas Briana panjang lebar. Tapi meskipun kakek, nenek, om, tante sudah tua tetap mengerti apa yang dibicarakan Briana panjang lebar. Sebetulnya, meskipun sudah tua, kakek, nenek, om,tante masih ingat kalau ini ulang tahunnya Briana. Maka dengan hati riang mereka semua berteriak
Om Alvin:”Selamat ulang tahun Briana!”
Tante Diva:”Selamat ulang tahun Briana. Panjang umur dan sehat selalu ya.”
Kakek nenek:”Selamat ulang tahun cucuku tersayang. Makin sayang pada mama dan papa ya nak!”
Debora:”Selamat ulang tahun ya Briana.”
Devina:”Selamat ulang tahun kak Briana. Semoga panjang umur dan sehat selalu!”
Briana:”Makasih ya semuanya atas ucapan selamat ulang tahun untukku.”
Lalu sebelum mama dan papa pulang, mereka merayakan pesta ulang tahun yang sederhana di rumah kakek dan nenek. Mereka semua bernyanyi selamat ulang tahun, makan pisang goreng buatan nenek, minum teh dan bermain serta berbincang-bincang bersama diruang tamu. Setelah selesai merayakan ulang tahun Briana nenek dan Tente Diva membereskan meja dan mencuci piring serta gelas. Lima menit kemudian mama dan papa pamit pulang kerumah.
Papa dan mama:”Kakek nenek kami pulang ya. Kami menitipkan kedua anak kami dirumah kakek dan nenek sementara ya. Hari Minggu kami akan menjemput Briana dan Liana. Sampai ketemu hari Minggu ya semuanya.”
Kakek:”Ya. Selamat bersenang senang dirumah kalian. Jangan lupa hari Minggu jemput Briana dan Liana!”
Mama:”Iya kek!”
Selama di rumah nenek dan kakek, Briana, Liana, Debora dan Devina selalu pergi ke tempat rekreasi didekat rumah kakek dan nenek. Setiap kali mereka berkunjung ke tempat rekreasi, mereka selalu berfoto disana.
Mama dan papa juga pergi ke tempat rekreasi. Mereka sangat senang.
Hari-hari pun berlalu. Briana dan Liana berkemas-kemas ingin pulang. Om Alvin menelpon papa. Om Alvin memberitahu kalau Briana ingin dijemput pukul 05.00 sore. Maka papa memberitahukan kepada mama kalau kita harus bersiap-siap pukul 04.30.
Mama dan papa berangkat pukul 04.35. Karena mama pergi belanja sambil mengisi waktu luang mereka.
Papa menyetir hingga sampai dirumah nenek Nove dan kakek Rio. Sesampainya disana, mereka disambut dengan hangat oleh om, tante, dan nenek. Papa menanyakan dimana keberadaan Liana dan Briana. Om Alvin menjawab:
Om Alvin:”Briana sedang bermain bersama teman Debora yaitu Gaby. Sedangkan Liana sedang bermain bersama teman Devina yaitu Giselle.”
Papa:”Oh ya sudah. Aku menunggu disini saja sampai mereka selesai bermain. Oh ya, tadi kami terlambat karena saya sedang berbelanja untuk mengisi waktu luang saya.”
“Oh, tidak apa-apa. Mereka juga masih bersenang senang disini” jawab Om Alvin menjelaskan. Tiba-tiba Briana menoleh kebelakang untuk melihat sedang main apa Liana, Giselle dan Devina. Saat menoleh ke belakang Briana melihat ada papa sedang menunggu mereka selesai bermain.
Briana langsung berteriak “Hei Liana, papa dan mama sudah sampai disini. Ayo kita pulang. Kau pasti merindukan rumah kita kan?!”. “Iya kak.” Jawab Liana dengan teriakannya yang lantang.
Mereka berdua langsung berlari menuju papa. “Papa, ayo kita pulang aku sudah rindu rumah. Ayo! Mana mama?”
“Mama berada di dalam sedang mengobrol bersama Tante Diva. Ayo kita masuk ke dalam lalu langsung berpamitan dengan Kakek Rio, Om Alvin, Tante Diva, Debora, Devina, dan Nenek Nove. Oke?” jawab papa. “Oke” jawab mereka berdua secara bersamaan.
Mereka masuk ke dalam rumah. Setelah berpamitan mereka masuk mobil mereka dan akan kembali ke Bintaro. Debora dan Devina mengantar mereka hingga sampai di pintu gerbang. Lalu papa menyetir mobil. Selama diperjalanan, Briana dan Liana tertidur lelap.
Sesampainya dirumah mama dan papa membangunkan mereka. “Briana, Liana. Ayo bangun. Kita sudah sampai dirumah. Ayo. Mama akan membuatkan kalian air hangat untuk kalian bersih-bersih, lalu ganti baju kalian, makan lalu kalian boleh bobo, jika mau main boleh, asalkan selesai bersih-bersih dan makan dulu ya.” “Iya ma..” jawab mereka berdua. Hari itu adalah hari ulang tahun Briana yang paling hebat.
Keesokan harinya, Briana dan Liana masuk sekolah. Bu Della menyuruh murid-muridnya untuk membuat cerita tentang libura mereka, dan Briana mengerjakan tugas itu dengan baik…

TAMAT
Terima kasih telah membaca cerpen ini!
By: Theofani Filia Latuputty

Berkunjung ke Fairyland

Hari sudah malam. Kota Marystone sudah sepi. Pasar sudah tidak ada pedagang dan pembeli lagi. Para pedagang kaki lima yang suka berdagang didepan rumah penduduk Marystone sudah pulang. Lampu jalan di jalan tol d an jalan raya sudah dinyalakan.

Begitu pula dengan Penny Marsha Claudia. Ia akrab dipanggil Marsha. Ibu Marsha tiba tiba memanggilnya:

Ibu:”Marsha sayang, sudah malam! Cepat matikan televisinya dan naiklah ke atas dan segeralah tidur. Kau pasti tidak mau terlambat masuk sekolahkan besok?”

Marsha:”Iya bu. Marsha akan segera naik keatas dan tidur!”

Marsha naik kelantai atas dan langsung membuka pintu kamarnya dan menarik selimutnya lalu ia tertidur dengan nyenyak di ranjangnya. Tetapi tiba-tiba Marsha terbangun dan mendengar suara tongkat peri. Ia menatap sekelilingnya. Ia melihat semua orang mempunyai sayap dan tongkat peri berkilauan mereka pegang masing-masing. Dan rumah mereka terbuat dari bunga yang warnanya sama dengan baju mereka.

Tiba-tiba ada seorang peri perempuan datang menghampirinya dengan senyum yang sangat ramah muncul diwajahnya ia berkata:

Peri Tere:”Hai namaku Tereshy Fania. Kau boleh memanggilku Peri Tere. Oh ya aku ingin berkata SELAMAT DATANG DI FAIRYLAND!.

Marsha:”Oh… aku berada di dunia peri seperti yang aku dambakan sejak aku kecil.Oh ya, hai juga terimakasih atas kata selamat darimu. Perkenalkan aku Marsha. Senang bertemu denganmu!”

Peri Tere:” Mari kutunjukkan rumahku dan tinggal bersamaku dirumahku. Aku mempunyai adik perempuan yang namanya Peri Anna. Dia sangat baik. Kau bisa bermain dengannya dan peri yang lain”

Saat sedang berjalan, semua peri tertuju kepada Marsha. Marsha tetap tidak mempedulikannya.

Sesampainya di rumah Peri Tere, ia sangat kagum dengan rumah bunganya. Rumah itu berwarna merah muda. Dan adik Peri Tere pun sama cantiknya dengan Peri Tere.

Kau boleh tidur dengan Peri Anna. Peri Anna melihat Marsha. Ia kagum dengan Marsha. Ia mendekatinya dan bertanya:

Peri Anna:”Hai namaku Annastasya Putri. Kau boleh memanggilku Anna. Senang bertemu denganmu Penny!”

Marsha:”Senang juga bertemu denganmu Peri Anna!:”

Mereka berdua bersalaman tanda sudah menjadi teman. Tiba tiba Peri Tere menghampiri mereka berdua dan berkata:

Peri Tere:”Ayo, Penny dan Peri Anna mainnya di dalam saja. Diluar banyak peri peri yang sedang mengajak binatang peliharaan mereka berjalan jalan. Takutnya nanti kalian berdua malah digigit lagi!”

Tiba tiba Marsha bertanya:

Marsha:”Memangnya apa binatang yang dipelihara di Fairyland ini?”
Peri Tere pun menjawab panjang lebar tentang pertanyaan yang ditanyakan Marsha kepadanya. Ia menjawab:

Peri Tere:”Binatang peliharaan yang berada disini adalah lebah. Lebah biasanya bisa masuk ke dalam sini karena lebah itu tersangkut di bunga. Lalu, pada saat ada peri yang melihatnya, pasti peri itu langsung mengambilnya dan membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa.”

Marsha:”Oh, begitu. Apakah kau mempunyai lebah disini?”

Peri Tere:”Tentu saja punya. Aku mempunyai dua ekor lebah. Betina dan jantan. Mereka sudah kami nikahkan di dokter hewan. Jadi lebah itu mempunyai anak perempuan. Nama lebah yang jantan diberi nama Erdo. Sedangkan yang betina diberi nama Molly. Anaknya diberi nama Dolly.”

Marsha:”Bagus sekali nama yang kauberikan pada lebah itu.”

Peri Tere:”Sebetulnya bukan aku yang memberi nama. Tapi Peri Anna lah yang memberinya nama.”

Marsha:”Wow, bagus sekali nama yang kau berikan Anna. Luar biasa.”

Peri Anna:”Ah, terimakasih Marsha”

Peri Tere:”Kau mau ku ajak berkeliling di Fairyland? Hari ini peri-peri sedang pergi bekerja. Karena di sini hari ini hari paling sibuk. Mau kuajak jalan-jalan?”

Marsha:”Tentu saja Peri Tere. Aku akan sangat senang dapat melihat Fairyland dan juga teman-temanmu!”

Peri Tere:”Baik kita mengunjungi rumah temanku dulu ya!”

Marsha:”Oke! Kemana pun aku akan senang!”

Maka mereka berkunjung ke rumah teman-teman Peri Tere. Mereka mengunjung: Peri Rosella, Peri Windy, Peri Melsa, dan Peri Jeniffer. Setelah itu mereka mengunjungi taman. Taman yang mereka kunjungi adalah: taman Bunga, Taman Peri dan Taman Lebah. Mereka mengambil foto disetiap tempat yang mereka kunjungi.

Peri Anna sudah menunggu dengan cemas dirumah bunganya, karena hari sudah menjelang malam tetapi Marsha dan Peri Tere belum juga pulang. Peri Anna menjadi khawatir terjadi sesuatu kepada mereka.

Tapi akhirnya mereka sampai dirumah dengan selamat dengan membawa banyak sekali foto-foto untuk peri Anna lihat. Mereka berteriak dari pintu luar dan mengagetkan peri Anna yang sedang memasak sehingga jarinya tergores pisau. Langsung peri Anna mengambil selembar daun dari bunga di rumahnya dan menggulungnya di jarinya yang terluka. Lalu peri Anna melihat Marsha dan Peri Tere di depan sofa sedang melihat-lihat foto yang ia ambil tadi saat sedang berjalan-jalan.

Peri Anna langsung menegur mereka

Peri Anna:”Kalian ini! Main terlalu lama! Bikin saya khawatir saja! Hei Marsha! Kau dengar aku?”

Peri Anna dan Peri Tere terus memanggil-manggil Marsha yang sedang melamun. Tiba tiba Marsha membuka matanya, ternyata ia sudah berada di atas tempat tidurnya. Ternyata itu hanyalah mimpi yang ia dambakan selama ini. Mamanya-lah yang sedari tadi membangunkanya. Tapi dalam mimpinya Peri Anna dan Peri Tere yang berteriak keras sekali. Mamanya berkata :

Mama::Hei bangun. Ayo. Sudah pagi kau harus sekolah. Nanti terlambat kau ditertawakan teman-temanmu. Lalu Marsha segera bangun , makan, mandi lalu naik motor diantar mamanya berangkat ke sekolah.

THE END

Thank you cause you just read my short story.

From: Theofani Filia latuputty.

Selasa, 06 Juli 2010

Pergi ke Monas

Kemarin tanggal 5 Juli, aku, mama, Yosua dan mba Yuni pergi ke Monas. Ceritanya begini:
Jadi mama lagi cuti kemarin, terus kita memang sudah merencanakan untuk pergi mengunjungi museum. Maka tanggal 4 Juli, kita sudah merencanakan kita akan pergi ke museum apa. Jadi kita tidur secepat mungkin agar esok pagi bisa bangun pagi.

Nah, pagi-pagi kita siap-siap. Setelah itu kita naik mobil Xenia karena kita mau pergi ke kantor papa dulu untuk menaruh mobil Xenia. Jadi, mama menyetir mobil untuk pergi ke kantor papa.

Sampai di kantor papa, kami memarkir mobil dan mama menelpon papa untuk memberitahu papa bahwa kita sudah sampai. Oh ya, kita pergi ke kantor papa bukan hanya untuk menaruh mobil disitu, tapi juga mau memberi handphone papa yang tertinggal di rumah tadi pagi. Setelah itu Yosua bilang kalo dia mau ke toilet. Setelah Yosua bilang itu, papa datang. Maka Yosua bilang sama papa kalo dia mau ke toilet. Papa bilang dikantin aja pipisnya.

Lalu kita mencari parkiran untuk memarkir mobil kita di kantor papa selama kita pergi. Setelah mendapat parkiran, kita menuju mobil kantor papa. Setelah bertemu dengan mobil papa, papa masuk ke mobil papa, sementara kami pergi ke kantin papa untuk ke toilet.

Sampai di kantin kami masuk ke dalam kantin dan masuk ke kamar kecil. Setelah itu kita keluar dari kantin, lalu mama mau ke toilet dulu. Ya udah kita pergi ke mobil papa dan menunggu mama di dalam mobil papa. Kita naik mobil papa karena papa akan mengantarkan kita pergi ke halte busway. Kita akan naik busway agar bisa sampai di museum.

Akhirnya kita sampai di halte busway dan kami membeli tiket untuk naik busway. Setelah itu buswaynya datang, kami naik ke busway, tapi sayangnya busway penuh banget. Aku gak kedapatan tempat duduk. Ya udah deh terpaksa banget harus berdiri. Tapi Yosua enak banget dia bisa duduk meskipun cuma di tangga. Kalo ada orang yang berdiri langsung aku samber tempat duduk yang baru ditinggalkan orang itu.

Akhirnya kita sampai di tempat museum itu. Tapi, sebelum sampai di museum itu kita harus naik taksi dulu. Karena cukup lama naik busway, aku makan makanan kecil yang kubawa. Setelah itu mama lihat buku museum yang kita punya. Pada saat mama lihat kalau di hari Senin semua museum tutup, kita bingung mau pergi ke mana.

Sabtu, 19 Juni 2010

LIBUR!!!!!!!

Sekarang aku sudah libur kenaikan kelas. Aku juga sudah menerima raport semester 2. Pada saat menerima raport, aku memikirkan apakah aku akan naik atau tidak. Lalu saat Bu Guru membuka raport ku, mataku langsung menuju ke arah raportku. Setelah itu aku mencari dimana tempat keterangan apakah aku naik atau tidak. Saat aku menemukannya, aku membaca bahwa aku naik ke kelas lima. Aku sangat bangga. Tetapi masih ada nilaiku yang dibawah rata-rata.

Nah, sekarang sudah libur, aku akan menghabiskan waktu liburku dengan bermain dan menginap di rumah sepupuku. Aku belum mempunyai rencana aku akan menginap di rumah siapa. Tapi pokoknya aku mau nginep deh!!! Atau kalo gak nginep aku mau main di rumahku sepuas-puasnya.

Adikku, Yosua juga naik kelas. Yosua naik kelas dua. Jadi, kalo masuk sekolah nanti aku dan Yosua akan naik tangga bareng. Kalo Yosua kelasnya ada di lantai 2, tapi kalo aku ada di paling atas. Tapi pasti capek kalo naik tangga. Karena tangganya banyak banget!!! :(

Aku pengen sekelas lagi sama teman-teman perempuanku, tapi kalo cowok-cowok bandel yang suka ngatain aku, aku gak pengen sekelas lagi. Karena mereka nyebelin banget. Malahan akhir-akhir ini tambah banyak yang suka usil sama aku. Capek. Kalo aku diam, tiba-tiba pasti ada yang ganguin aku. Setiap hari!

Senin, 17 Mei 2010

Ulang Tahun yang ke-10

Pada tanggal 19 April lalu, aku berulang tahun yang ke-10. Aku merayakannya bersama dengan keluargaku. Aku diberi hadiah oleh orang tuaku pagi-pagi setelah aku bangun tidur. Aku sangat senang karena mendapat hadiah dari orang tua serta adikku.

Hadiah yang kudapat dari mama adalah satu kotak pensil yang sudah ada pensil, penggaris, isi pensil, penghapus, dan rautan. Papa dan Yosua memberi aku boneka Sylvanian Families dan satu CD Sylvanian Families dengan judul "Long to be a Princess". Lalu Mbak Yuni memberiku boneka Winnie the Pooh.

Tanggal 19 April itu hari Senin. Maka aku harus bersia-siap untuk berangkat ke sekolah. Aku bersiap-siap secepat mungkin agar tidak terlambat sampai di sekolah.

Setelah aku sampai di kelas, aku diberi coklat dari temanku, Dinda. Teman-temanku baru menyadari bahwa aku ulang tahun. Maka teman-teman ku memberi ucapan selamat ulang tahun untukku. Pada saat aku ingin menemani temanku, Janar aku berkata pada Janar bahwa aku ulang tahun. Maka Janar memberiku selamat. Janar berkata pada Bu Tanti kalau aku ulang tahun. Bu Tanti bilang nanti akan dinyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun".

Sekarang Bu Tanti bilang kepada teman-teman sekelas bahwa aku ulang tahun. Bu Tanti menyuruh teman-teman untuk menyanyi lagu "Happy Birthday" dan "Selamat Ulang Tahun". Teman-temanku menyanyi sangat keras.

Sepulang sekolah aku disuruh mama untuk pergi ke Rumah Sakit karena aku sakit batuk tidak sembuh-sembuh. Ah..... lagi ulang tahun di suruh ke dokter. Udah gitu menunggu obatnya lama lagi. Terus obatnya banyak lagi.

Sore menjelang malam, aku dan adikku menonton film "Long to be a Princess". Tapi aku gak ngerti artinya apa. Karena bahasa Jepang atau China. Tapi pas aku lagi ulang tahun papa pergi.

Sabtu, 20 Februari 2010

Oliver Twist oleh Charles Dickens

Buku Oliver Twist adalah buku seri Great Classic Collections. Ceritanya seperti ini: ada seorang anak bernama Oliver Twist. Tetapi ia biasa di panggil Oliver. Oliver tinggal di panti asuhan milik Mr.Bumble sejak lahir. Tetapi Oliver tidak tahu asal-usulnya.
Suatu hari Oliver di usir oleh Mr.Bumble. Mr.Bumble menyuruhnya untuk tinggal di rumah Tuan Sowerberry. Tetapi Oliver tidak suka bekerja di rumah Tuan Sowerberry. Maka diam-diam Oliver pergi ke London. Setelah Oliver bangun,Oliver sudah berada di London. Lalu ada seorang anak bernama Jack menghampirinya. Jack membawa Oliver pergi ke rumah Fagin. Fagin adalah orang yang mengumpulkan anak-anak untuk diajar menjadi pencuri.
Sesampainya di rumah Fagin, Oliver diajak untuk melihat keahlian anak-anak itu. Oliver baru menyadari kalo keahlian mereka adalah mencuri. Jack mengajak Oliver untuk mencari pekerjaan. Jack mencuri dompet seseorang. Tetapi yang tertangkap malah Oliver. Tidak ada yang mau mempercayai perkataan Oliver. Akhirnya Oliver pun dibawa ke Kantor Polisi. Tetapi tiba-tiba saja ada orang yang berkata bahwa Oliver bukan pencurinya. Oliver pingsan. Lalu Oliver dibawa ke rumah Tuan Brownlow.
Saat sadar, Oliver sangat berterimakasih kepada Tuan Brownlow. Sementara itu Fagin marah kepada Jack karena telah menghilangkan Oliver. Fagin berkata pada Bill bahwa Jack membuat ulah. Bill menyuruh Nancy untuk menyamar menjadi kakak Oliver. Keesokan harinya Nancy menyamar menjadi kakak Oliver. Polisi memberitahu kalau Oliver tinggal di rumah Tuan Brownlow. Suatu hari Oliver disuruh Tuan Brownlow untuk mengembalikan buku. Tetapi Oliver tersesat dan akhirnya ia bertemu dengan Nancy. Lalu Oliver kembali lagi ke tempat Fagin. Oliver selalu diawasi.
Suatu hari ia dijemput oleh Nancy untuk mencuri bersama Bill. Tetapi pada saat mencuri Oliver tertembak lengannya dan terjatuh. Tetapi Bill dan kawan-kawannya malah pergi meninggalkan Oliver. Lalu Oliver dirawat di rumah Rosa Maylie.
Sementara itu Nancy sedang pura-pura tidur. Pada saat itu Monks dan Fagin sedang berbicara tentang Oliver. Oliver hampir sebulan tinggal di rumah keluarga Maylie. Lalu Oliver sudah agak baikan. Oliver menceritakan semuanya kepada Rosa Maylie. Mulai dari ia masih kecil. Lalu Rosa Maylie dan Oliver pun menemui Tuan Brownlow. Tetapi Tuan Brownlow tidak ada di rumah. Ia sedang pergi ke India.
Sementara Oliver memulai hidup baru bersama keluarga Maylie, Mr.Bumble pergi ke Londan juga. Pada saat Mr.Bumble sedang makan, ada seorang pelayan menanyakan tentang Oliver. Setelah selesai menjawab pertanyaan pelayan itu, Mr.Bumble diberi uang. Ternyata yang bertanya pada Mr.Bumble adalah Monks. Lalu Monks membuang sebuah medali emas. Dan medali emas itu adalah salah satu bukti bahwa Monks adalah kakak Oliver.
Lalu tiba-tiba Monks menemui Fagin. Ia berkata ia sudah tidak punya bukti bahwa dia adalah kakak Oliver. Sementara mereka berbincang-bincang Nancy mendengarnya. Nancy bermaksud untuk menolong Oliver. Lalu Nancy pergi ke rumah Rosa Maylie untuk mencaritakan apa yang tejadi. Lalu Rosa Maylie bersama dengan Oliver berangkat menuju rumah Tuan Brownlow. Rosa Maylie, Tuan Brownlow, dan Grimwing(teman Tuan Brownlow)berunding. Mereka ingin menolong Oliver. Mereka bertiga merundingkan cara agar mereka bisa menghukum Monks.
Sementara itu Nancy menderita. Besok Nancy mau pergi ke London untuk bertemu dengan Rosa Maylie. Fagin curiga. Lalu ia menyeruh Noah untuk mengintai Nancy. Setelah lama menunggu, akhirnya mereka bertemu. Lalu setelah selesai, Noah pulang cepat-cepat. Noah memberitahu Fagin apa yang didengarnya tadi. Karena Fagin sudah tahu rencana Nancy, maka Nancy pun diusir oleh Fagin.
Sementara itu Tuan Brownlow dan Rosa Maylie masih memikirkan cara untuk memburu Monks. Sepertinya Polisi berhasil menemukan Monks. Lalu Monks diajak untuk bertemu Tuan Brownlow. Akhirnya Monks mengaku. Lalu Oliver diajak untuk kembali ke panti asuhannya yang dulu. Setelah masuk Mr.Bumble sangat senang melihat Oliver lagi. Lalu Tuan Brownlow memberitahu Oliver kalau dia punya kakak. Monks akhirnya mengaku kalau ia kakak Oliver. Lalu Monks diusir dari kehidupan Oliver.
Setelah kejadian itu berlalu, Oliver memulai hidupnya yang baru.Bersama orang-orang yang menyayanginya. Ketika Oliver sudah menemukan kebahagian, Fagin dan gerombolannya melarikan diri ke desa kecil.
Lalu Polisi datang untuk mencari Fagin dan gerombolannya di desa itu. Polisi bertanya pada seorng petani dimana Fagin berada. Petani itu menunjukan arahnya. Lalu Fagin melihat para Polisi itu. Ia meninggalkan gerombolannya. Ia hanya menyelamatkan dirinya sendiri. Tetapi pada saat Fagin keluar ia tertangkap oleh para Polisi itu. Dan gerombolannya juga tertangkap. Akhirnya mereka di penjara. Sedangkan Oliver hidup bahagia bersama Tuan Brownlow dan Rosa Maylie.

Buku ini bagus, karena banyak orang yang mau menolong Oliver.