Jumat, 08 Oktober 2010

Berkunjung ke Fairyland

Hari sudah malam. Kota Marystone sudah sepi. Pasar sudah tidak ada pedagang dan pembeli lagi. Para pedagang kaki lima yang suka berdagang didepan rumah penduduk Marystone sudah pulang. Lampu jalan di jalan tol d an jalan raya sudah dinyalakan.

Begitu pula dengan Penny Marsha Claudia. Ia akrab dipanggil Marsha. Ibu Marsha tiba tiba memanggilnya:

Ibu:”Marsha sayang, sudah malam! Cepat matikan televisinya dan naiklah ke atas dan segeralah tidur. Kau pasti tidak mau terlambat masuk sekolahkan besok?”

Marsha:”Iya bu. Marsha akan segera naik keatas dan tidur!”

Marsha naik kelantai atas dan langsung membuka pintu kamarnya dan menarik selimutnya lalu ia tertidur dengan nyenyak di ranjangnya. Tetapi tiba-tiba Marsha terbangun dan mendengar suara tongkat peri. Ia menatap sekelilingnya. Ia melihat semua orang mempunyai sayap dan tongkat peri berkilauan mereka pegang masing-masing. Dan rumah mereka terbuat dari bunga yang warnanya sama dengan baju mereka.

Tiba-tiba ada seorang peri perempuan datang menghampirinya dengan senyum yang sangat ramah muncul diwajahnya ia berkata:

Peri Tere:”Hai namaku Tereshy Fania. Kau boleh memanggilku Peri Tere. Oh ya aku ingin berkata SELAMAT DATANG DI FAIRYLAND!.

Marsha:”Oh… aku berada di dunia peri seperti yang aku dambakan sejak aku kecil.Oh ya, hai juga terimakasih atas kata selamat darimu. Perkenalkan aku Marsha. Senang bertemu denganmu!”

Peri Tere:” Mari kutunjukkan rumahku dan tinggal bersamaku dirumahku. Aku mempunyai adik perempuan yang namanya Peri Anna. Dia sangat baik. Kau bisa bermain dengannya dan peri yang lain”

Saat sedang berjalan, semua peri tertuju kepada Marsha. Marsha tetap tidak mempedulikannya.

Sesampainya di rumah Peri Tere, ia sangat kagum dengan rumah bunganya. Rumah itu berwarna merah muda. Dan adik Peri Tere pun sama cantiknya dengan Peri Tere.

Kau boleh tidur dengan Peri Anna. Peri Anna melihat Marsha. Ia kagum dengan Marsha. Ia mendekatinya dan bertanya:

Peri Anna:”Hai namaku Annastasya Putri. Kau boleh memanggilku Anna. Senang bertemu denganmu Penny!”

Marsha:”Senang juga bertemu denganmu Peri Anna!:”

Mereka berdua bersalaman tanda sudah menjadi teman. Tiba tiba Peri Tere menghampiri mereka berdua dan berkata:

Peri Tere:”Ayo, Penny dan Peri Anna mainnya di dalam saja. Diluar banyak peri peri yang sedang mengajak binatang peliharaan mereka berjalan jalan. Takutnya nanti kalian berdua malah digigit lagi!”

Tiba tiba Marsha bertanya:

Marsha:”Memangnya apa binatang yang dipelihara di Fairyland ini?”
Peri Tere pun menjawab panjang lebar tentang pertanyaan yang ditanyakan Marsha kepadanya. Ia menjawab:

Peri Tere:”Binatang peliharaan yang berada disini adalah lebah. Lebah biasanya bisa masuk ke dalam sini karena lebah itu tersangkut di bunga. Lalu, pada saat ada peri yang melihatnya, pasti peri itu langsung mengambilnya dan membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa.”

Marsha:”Oh, begitu. Apakah kau mempunyai lebah disini?”

Peri Tere:”Tentu saja punya. Aku mempunyai dua ekor lebah. Betina dan jantan. Mereka sudah kami nikahkan di dokter hewan. Jadi lebah itu mempunyai anak perempuan. Nama lebah yang jantan diberi nama Erdo. Sedangkan yang betina diberi nama Molly. Anaknya diberi nama Dolly.”

Marsha:”Bagus sekali nama yang kauberikan pada lebah itu.”

Peri Tere:”Sebetulnya bukan aku yang memberi nama. Tapi Peri Anna lah yang memberinya nama.”

Marsha:”Wow, bagus sekali nama yang kau berikan Anna. Luar biasa.”

Peri Anna:”Ah, terimakasih Marsha”

Peri Tere:”Kau mau ku ajak berkeliling di Fairyland? Hari ini peri-peri sedang pergi bekerja. Karena di sini hari ini hari paling sibuk. Mau kuajak jalan-jalan?”

Marsha:”Tentu saja Peri Tere. Aku akan sangat senang dapat melihat Fairyland dan juga teman-temanmu!”

Peri Tere:”Baik kita mengunjungi rumah temanku dulu ya!”

Marsha:”Oke! Kemana pun aku akan senang!”

Maka mereka berkunjung ke rumah teman-teman Peri Tere. Mereka mengunjung: Peri Rosella, Peri Windy, Peri Melsa, dan Peri Jeniffer. Setelah itu mereka mengunjungi taman. Taman yang mereka kunjungi adalah: taman Bunga, Taman Peri dan Taman Lebah. Mereka mengambil foto disetiap tempat yang mereka kunjungi.

Peri Anna sudah menunggu dengan cemas dirumah bunganya, karena hari sudah menjelang malam tetapi Marsha dan Peri Tere belum juga pulang. Peri Anna menjadi khawatir terjadi sesuatu kepada mereka.

Tapi akhirnya mereka sampai dirumah dengan selamat dengan membawa banyak sekali foto-foto untuk peri Anna lihat. Mereka berteriak dari pintu luar dan mengagetkan peri Anna yang sedang memasak sehingga jarinya tergores pisau. Langsung peri Anna mengambil selembar daun dari bunga di rumahnya dan menggulungnya di jarinya yang terluka. Lalu peri Anna melihat Marsha dan Peri Tere di depan sofa sedang melihat-lihat foto yang ia ambil tadi saat sedang berjalan-jalan.

Peri Anna langsung menegur mereka

Peri Anna:”Kalian ini! Main terlalu lama! Bikin saya khawatir saja! Hei Marsha! Kau dengar aku?”

Peri Anna dan Peri Tere terus memanggil-manggil Marsha yang sedang melamun. Tiba tiba Marsha membuka matanya, ternyata ia sudah berada di atas tempat tidurnya. Ternyata itu hanyalah mimpi yang ia dambakan selama ini. Mamanya-lah yang sedari tadi membangunkanya. Tapi dalam mimpinya Peri Anna dan Peri Tere yang berteriak keras sekali. Mamanya berkata :

Mama::Hei bangun. Ayo. Sudah pagi kau harus sekolah. Nanti terlambat kau ditertawakan teman-temanmu. Lalu Marsha segera bangun , makan, mandi lalu naik motor diantar mamanya berangkat ke sekolah.

THE END

Thank you cause you just read my short story.

From: Theofani Filia latuputty.

1 komentar: